Sabtu 14 Jun 2014 06:00 WIB

Curhatan Warga Asli Lokalisasi Dolly

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
Suasana lokalisasi Dolly
Foto: Antara
Suasana lokalisasi Dolly

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga asli di sekitar lokalisasi prostitusi Dolly, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), yang mendukung program alih fungsi kawasan Dolly pada akhirnya buka suara. Mereka mengungkapkan isi hati mereka tinggal di tempat tersebut.

Misalnya, Ketua RT 3 Rw12, Kelurahan Putat Jaya, Anton mengatakan, alasan dia setuju terhadap upaya alih fungsi Dolly karena ingin mendapatkan lingkungan yang lebih baik bagi keluarganya. Selama hidup dan bermukim disana, dia merasakan ada stigma yang buruk yang melekat pada dirinya dan keluarga.

“Ketika saya menjelaskan alamat rumah saya kepada teman dan kolega, anggapan mereka sudah buruk duluan,” ujarnya,dalam forum dialog antara Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dengan Walikota Surabaya di balai kota, Jumat (13/6).

Padahal, kata dia, baik para pekerja seks komersial (PSK) maupun mucikari sebagian besar dari luar daerah. Jika dipersentase, orang yang benar-benar berasal dari Dolly dan Jarak hanya sekitar 5 persen.

Cerita miris juga diungkapkan Ustaz Jafar. Pria ini punya pengalaman miris karena bertempat tinggal di dekat eks-lokalisasi Dupak Bangunsari. Saat putrinya genap berusia 17 tahun, dia mengadakan pesta ulang tahun di rumahnya. Namun, karena lokasinya yang berdekatan dengan lokalisasi prostitusi saat itu membuat tidak ada satu pun teman sekolahnya yang datang. Hal inilah yang membuat dia dan keluarganya menitikkan air mata.

“Kalau anda datang ke sini atas nama hak asasi manusia (HAM), maka dimana hak asasi anak saya yang sebenarnya berhak mendapat tempat tinggal di lingkungan yang lebih baik,” tanyanya kepada anggota Komnas HAM.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement