Sabtu 14 Jun 2014 06:37 WIB

Pilpres, Kota Besar Justru Rawan Konflik

Red: Esthi Maharani
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman meninjau pengamanan proses rekapitulasi suara nasional di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (9/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman meninjau pengamanan proses rekapitulasi suara nasional di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri, Jenderal Sutarman mengatakan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang, potensi konflik justru muncul di kota-kota besar. Contohnya, Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Makassar.

"Pilpres ini yang justru potensi konflik berada di kota besar. Kalau di daerah, mudah-mudahan tidak ada. Kalau pileg, baru potensi konfliknya lebi besar di daerah," katanya, Jumat (13/6).

Meski begitu, bukan berarti Polri tak menaruh perhatian di daerah-daerah. Tetap saja, polri akan memantau dan menjaga agar proses pemilu berjalan di setiap pelosok tanah air. Begitu pula di daerah yang potensi konflik masih ada.

"Ada wilayah yang mendapat penjagaan ketat yakni Poso, Papua, Aceh," katanya.