REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menutup lokalisasi Dolly. PKS menilai Risma telah melakukan langkah berani mengubah wajah Kota Surabaya.
"Kami mengapresiasi keberanian Ibu Risma," kata Ketua Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (18/6).
Lokalisasi menjadi persoalan serius di berbagai Kota Besar. Hidayat mengatakan penutupan lokalisasi perlu diikuti berbagai langkah nyata pemberdayaan terhadap orang-orang yang selama ini hidup dari bisnis tersebut. "Tidak hanya menutup karena mereka tidak punya keahlian dan modal melanjutkan hidup," ujarnya.
Anggota Komisi VIII DPR ini mengatakan pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran untuk pemberdayaan pada pencari hidup di Dolly. "Menteri sosial sudah menganggarkan Rp 8 triliun untuk ini," katanya.
Hidayat menegaskan negara tidak boleh absen dalam memberikan lapangan kerja dan sumber penghasilan halal kepada warganya. Negara bisa menggandeng lembaga-lembaga pengelola keuangan syariah apabila mengalami kesulitan permodalan untuk pemberdayaan sosial.
"Menggandeng Baznas (Badan Zakat Nasional) Bank-bank syariah untuk mendapatkan permodalan," ujarnya.