Rabu 18 Jun 2014 16:44 WIB

Warga Penolak Penutupan Dolly Siaga Satu

Rep: Bambang Noroyono / Red: Mansyur Faqih
ejumlah perempuan aktivis Front Pekerja Lokalisasi (FPL) usai mengikuti aksi menulis surat yang akan dikirimkan ke Komnas HAM saat aksi penolakan rencana penutupan lokalisasi Dolly yang digelar di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/6)
Foto: antara
ejumlah perempuan aktivis Front Pekerja Lokalisasi (FPL) usai mengikuti aksi menulis surat yang akan dikirimkan ke Komnas HAM saat aksi penolakan rencana penutupan lokalisasi Dolly yang digelar di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/6)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Situasi tampak mencekam di sepanjang jalan Jarak dan Dolly, Putat Jaya, Surabaya. Sebagian masyarakat penentang penutupan kawasan lokalisasi itu berjaga-jaga menolak adanya kelompok luar yang propenutupan.

Pantauan Republika, Rabu (18/6) sore, ratusan pemuda dan warga setempat keluar rumah seketika mendengar lengkingan sirine. Biasanya, suara itu adalah tanda akan ada razia dari satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP). Tapi tidak kali ini.

Seorang anggota Front Pekerja Lokalisasi (FPL) yang mengaku bernama Andre mengatakan, sirine kali ini merupakan sinyal perlawanan. Sejumlah kelompok luar para pendesak lokalisasi ditutup, bakal melakukan aksi penutupan. Tapi, dia tak menyebut dari kelompok mana yang dimaksud.

Namun, kata dia, kelompok mana pun itu, warga Dolly dan Jarak tetap akan melawan. Termasuk jika Satpol PP nekad melakukan penyegelan wisma-wisma prostitusi. "Kita (warga penolak penutupan) keluar dari rumah melawan penutupan. Siaga satu ini," kata dia. 

 

Andre bersama para penentang rencana Pemkot Surabaya itu pun siaga dengan membawa perkakas kayu dan besi. Dia meminta, agar pihak luar atau pun aparatus pemerintah tak nekad masuk ke Dolly dan Jarak melakukan penutupan.

Sementara itu, merasa punya nasib serupa, kelompok FPL cabang Moroseneng bergabung bersama warga Dolly dan Jarak. Kelompok itu pun mendukung aksi penolakan menutup kawasan lokalisasi. Seperti juga Dolly dan Jarak, Moroseneng adalah kawasan esek-esek lain di Kota Surabaya.

Di lokasi serupa, menjaga agar tak terjadi kerusuhan, petugas keamanan dari Polsek Sawahan, meringsek masuk ke jalanan yang dipertahankan warga. Kapolsek Sawahan, Komisaris Polisi Manang Soebeti minta satuannya agar tetap cegah semua potensi gesekan dan kerusuhan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement