REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat minat tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk mencari pekerjaan ke Korea Selatan hingga pertengahan 2014 telah melebihi kuota.
"Hingga saat ini, peminat TKI ke Korea Selatan sudah mencapai sekitar 10.000 orang, padahal kuota yang disediakan cuma 3.000 orang," kata Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BNP2TKI Budi Dharmawan di aula Balai Latihan Kerja Pengembangan Industri (BLKPI) Jakarta Timur, Rabu (18/6).
Dia mengatakan, jumlah TKI yang berminat ke Korsel itu merupakan yang tertinggi dibandingkan ke negara lain. Menurutnya, fenomena itu terjadi karena banyaknya perusahaan Korea Selatan yang menawarkan berbagai fasilitas dan tunjangan yang layak di Negeri Ginseng itu. "Selain itu, standardisasi keahlian yang ditetapkan Korsel ikut naik, sehingga kompetisi di sana lebih susah," kata Budi.
Banyaknya TKI yang berminat bekerja di Korsel itu, kata Budi, membuat proses seleksi diperketat seperti tes kesehatan, tes bahasa, sikap kerja, dan lain-lain. Ia menambahkan, dulu negara-negara Timur Tengah banyak diminati para TKI, namun banyaknya berita duka di sana tentang TKI yang disiksa dan kabur, membuat para pekerja menjadi trauma bekerja ke Timur Tengah.