REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho membantah mundur atau bersiap melepaskan jabatannya dari Ketua Umum Tim Sukses Pemenangan pasangan calon presiden Prabowo-Hatta.
"Pemberitaan salah satu stasiun televisi swasta yang menyatakan saya bersedia mundur sebagai ketua tim sukses Prabowo-Hatta tidak benar. Saya akan meminta klarifikasi kepada stasiun televisi swasta nasional tersebut," katanya di Medan, Jumat.
Gatot menjelaskan, pemberitaan televisi swasta nasional pada 17 Juni lalu itu menimbulkan banyak pertanyaan dari banyak pihak sehingga dinilai merugikan.
Untuk itu, kata Gatot dia akan meminta pihak stasiun mengklarifikasi pemberitaan tersebut dan menayangkannya kembali pemberitaan dengan pernyataannya secara utuh, sehingga tidak menghilangkan arti sebenarnya terhadap apa yang dinyatakan saat diwawancarai reporter televisi itu.
"Berita yang disiarkan stasiun TV itu memuat pernyataan saya yang lari dari maksud sesungguhnya. Itu jelas mencederai kode etik jurnalistik dan juga mencederai iklim demokrasi Indonesia," ujar Gatot.
Dia menjelaskan, dalam suatu acara di tanggal 17 Juni 2014, reporter televisi itu mewawancarainya soal kapasitasnya sebagai Gubernur Sumut dan sebagai ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta. Saat itu, kata Gatot, dia menjawab tahu kapan bertugas sebagai gubernur dan kapan sebagai tim sukses.
"Kala itu saya menegaskan, kepemimpinan pemerintahan untuk melayani masyarakat di Sumut tetap menjadi prioritas utama," katanya.
Namun, ujar Gatot, dia memang menyebutkan, bilamana oleh ketentuan (undang-undang) bahwa kepala daerah tidak bisa menjadi ketua atau bergabung di tim sukses seperti dewasa ini, maka dirinya bersedia mundur.
"Jadi pemberitaan yang hanya menyatakan saya akan mundur itu telah menimbulkan kekeliruan dan nerugikan sehingga saya jelas harus meminta klarifikasi,"katanya.