REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Anak-anak berkejaran. Ibu-ibu sibuk memilih busana muslim. Di sudut lain, ada pula yang terlena dengan aroma beragam masakan khas nusantara. Lalu, ada penyanyi Fadly PADI yang tampil membawakan lagu-lagu religi. Begitulah suasana Ramadan Family Day di Melbourne, Australia, Sabtu (21/6) lalu.
Acara menyambut datangnya bulan Ramadan ini, digelar di halaman Konsulat Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di kawasan Queens Road dekat Albert Park. Halaman luar kantor telah dipenuhi oleh warga Indonesia sejak pagi hari.
Sejumlah stand menjual makanan khas Indonesia, mulai dari nasi kuning, pempek, sate, hingga sejumlah kue-kue khas jajanan pasar.
"Tujuan dari acara ini adalah agar Ramadan di Melbourne bisa terasa lebih hidup," ujar Rian Nugraha, Direktur Madania Foundation yang juga menjadi penyelenggara acara ini.
"Meski musim dingin, Anda tetap semangat untuk berpuasa? Meski cuaca menusuk, Anda siap pergi ke Masjid di malam hari?" tanya Ustadz Hatta di atas panggung.
Para pengunjung pun mengatakan, "Siap". Bulan Ramadan di Australia pada tahun ini jatuh di musim dingin, yang artinya umat Muslim menjalankan puasa kurang lebih 12 jam.
Penampilannya kali ini sedikit berbeda, karena tidak menyanyikan hits lagu-lagu Padi, melainkan lagu-lagu religi. Salah satunya adalah lagu 'Demi Masa' yang dipopulerkan oleh Raihan, kelompok Nasyid asal Malaysia.
Dalam kesempatan itu pula, Fadli menggalang dana untuk Sekolah Alam Indonesia. Para warga bisa mendapatkan sertifikat bukti telah membantu Sekolah Alam Indonesia. Besarnya sumbangan berkisar 50 hingga 100 dolar Australia.
"Karena mereka berasal dari sejumlah daerah, tetapi tetap menjaga persatuan yang ada dan justru semakin memperkaya komunitas Islam disini," ujar Ostra.
Dewan Imam di Australia masih belum memastikan jatuhnya hari pertama bulan Ramadan. Tetapi diperkirakan sekitar tanggal 29 atau 30 Juni mendatang.