REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Kelompok militan Boko Haram kembali menculik wanita-wanita Nigeria, Selasa (24/6). Mereka menculik 60 orang wanita dan anak-anak. Diantaranya, ada anak perempuan berusia tiga tahun.
Korban diculik dari wilayah utara Nigeria bersamaan dengan serangan di desa Kummabza di distrik Damboa, negara bagian Borno. Militer Abuja mengonfirmasi mereka tidak bisa memastikan penculikan tersebut.
Juru bicara militer tidak memberikan komentar apa-apa ketika dihubungi AFP. Namun, pejabat senior di pemerintahan Damboa mengatakan 60 wanita telah dibajak dan dipaksa ikut dengan para teroris. ''Desa Kummabza juga hancur,'' kata pejabat yang tak ingin disebutkan namanya itu, Selasa (24/6).
Ia mengatakan pemerintah dan militer tidak ingin membesar-besarkan kasus ini karena masih punya urusan yang belum selesai. Penculikan siswi Chibok membuat pemerintah bertindak lambat terhadap kasus-kasus penculikan lain.
Para penduduk desa telah meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke bagian negara Borno lain, melintasi perbatasan ke Adamawa. ''Mereka yang diculik ada yang masih kecil, berusia antara tiga hingga 12 tahun,'' kata dia.
Aji Khalil, pemimpin warga lokal membenarkan hal tersebut. Ia menambahkan, empat warga yang mencoba kabur langsung ditembak di tempat. Seorang warga mengatakan serangan sudah dilakukan sejak Kamis. Sejak saat itu, sekitar 30 orang telah terbunuh.
Laporan penculikan dan serangan juga datang dari tiga desa lain di distrik Askira Uba, 60 km dari selatan Nigeria. Pejabat setempat mengatakan Boko Haram menyerang desa selama sepekan. Mereka mengatakan puluhan orang telah tewas meski tak ada laporan jumlah pasti.