REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi M Fadhil Hasan menilai pemerintah perlu lakukan langkah percepatan hilirisasi industri untuk memperkuat daya saing Indonesia terutama di kawasan regional ASEAN.
"Diperlukan upaya peningkatan daya saing melalui penciptaan nilai tambah produk-produk Indonesia yang berbasis pada keunggulan sumber daya di dalam negeri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Fadhil dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis (26/6).
Saat ini, daya saing Indonesia masih berada di bawah negara-negara ASEAN. Berdasarkan data World Bank 2014, Indonesia berada di peringkat 120 dari 189 negara, jauh dibandingkan Singapura yang menempati peringkat pertama, Malaysia di peringkat 16 dan Thailand di peringkat 18.
Selain meningkatkan nilai tambah, lanjut Fadhil, hilirisasi dapat memperbaiki kinerja neraca perdagangan dan kontributor bagi stabilitas nilai tukar. Hilirisasi juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan di Tanah Air.