Kamis 26 Jun 2014 13:16 WIB

SBY Sebut Industri Pertahanan Indonesia Makin Mandiri

 Personel TNI AD melakukan persiapan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Darat di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (4/10).(Edwin Dwi Putranto/Republika)
Personel TNI AD melakukan persiapan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI Angkatan Darat di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (4/10).(Edwin Dwi Putranto/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dalam tiga dekade terakhir, Indonesia melakukan revolusi di bidang militer. Hal itu dapat dilihat dari modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan meningkatkan profesionalisme dan kecakapan prajurit serta memperhatikan kesejahteraannya.

Selama kurun waktu tersebut, kata Presiden, Indonesia menggunakan industri pertahanan nasional menuju kemandirian industri pertahanan negara kita.  

“Indonesia memiliki kebijakan yang jelas, alutsista dan peralatan militer yang telah dapat diproduksi di dalam negeri wajib kita adakan sendiri,” ungkapnya, Kamis (26/6).

Presiden SBY menyebutkan, saat ini rakyat menyaksikan berbagai peralatan alutsista modern, baik untuk kepentingan Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara telah diproduksi oleh industri pertahanan tanah air sebagai karya putra-putri bangsa yang membanggakan.

Selain itu, dalam lima tahun terakhir, kata Presiden, Indonesia telah berhasil membangun prasarana pendidikan dan pelatihan multi tujuan,yaitu Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia atau Indonesia Peace and Security Center  (IPSC) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

“IPSC mendidik, melatih, dan mempersiapkan personel kesatuan TNI untuk mengemban tugas-tugas konvensional dan sekaligus tugas-tugas operasi militer selain perang,” ujar SBY.

Ia menyebutkan, di kawasan IPSC Sentul, juga berdiri kampus Universitas Pertahanan, dan enam pusat pendidikan dan pelatihan yang lain, diantaranya pusat pemeliharaan perdamaian, melawan terorisme, dan pennggulangan bencana, yang kesemuanya itu dimaksudkan untuk membekali personel TNI sebagai kekuatan negara yang handal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement