Jumat 04 Jul 2014 15:54 WIB

Mahfudz Siddiq Kaitkan Penyerangan Kantor PKS dengan Pilpres

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman (kiri) bersalaman dengan Ketua Komisi 1 DPR, Mahfudz Sidiq (kanan) usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman (kiri) bersalaman dengan Ketua Komisi 1 DPR, Mahfudz Sidiq (kanan) usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Karawang, Jawa Barat (Jabar), diserang sebuah kelompok pada Jumat (4/7) siang. Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq membeberkan kronologis penyerangan.

"Jumat jam 11.30 kantor DPD PKS Kerawang diserang bbrp pemuda, ada yg pakai baju koko dan peci putih. Seolah santri," katanya melalui akun Twitter, @MahfudzSiddiq.

Menurut ketua Komisi I DPR itu, para penyerang bertindak tidak profesional. "Desainernya lupa kalau santri jam 11. 30 sudah duduk di masjid. Gak keliaran pake motor di jalanan."

Mahfudz yakin, oknum penyerang dipastikan bukan santri. Pasalnya, kalau santri pada waktu tersebut pasti sedang menunaikan ibadah shalat Jumat.

"Desainernya gagal paham kalau santri gak punya perilaku merusak fisik, main pukul dan lempar oli."

Dia menganalisis, kejadian penyerangan itu terkait dengan Pilpres 9 Juli mendatang. "Aksi teror semacam ini tdk berdiri sendiri. Ini bgian dari kepanikan pihak yg terancam peluangnya di pilpres.

Dia memprediksi, aksi kekerasan bisa meluas kalau melihat beberapa kejadian terakhir. "Setelah aksi teror thd TV One, skrg kantor2 PKS, lalu... Sangat mungkin aksi teror makin menguat dan meluas."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement