Jumat 04 Jul 2014 19:02 WIB

Ini Penjelasan Penyerangan Kantor PKS Karawang

Bendera PKS
Bendera PKS

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sekelompok orang menyerbu dan merusak kantor Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Karawang, Jumat (4/7) siang. Dengan membawa kendaraan roda dua mereka menyatroni kantor DPD PKS dan membuat kerusakan.

"Kejadiannya pukul 11.20 WIB. Ada 7 motor, masing-masing berboncengan dan sebagian besar memakai pakaian seperti preman dengan berambut gondrong," kata Ketua DPD PKS Kabupaten Karawang, Jajat Sudrajat.

Jajat menjelaskan lima orang dari gerombolan yang datang, masuk ke halaman kantor DPD PKS berteriak-teriak sambil merusak pintu dan jendela. Akibat kerusakan beberapa kursi dan meja rusak serta kaca kantor pecah. Jajat menambahkan bahwa pihaknya sudah melaporkan dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

"Beberapa kader yang sedang di kantor menjadi korban, yaitu Samsul Fahri terluka memar di mata dan wajah karena dipukuli dan sudah mendapatkan perawatan. Saat ini sedang memberikan kesaksian di Kantor Polres Karawang bersama saksi lainnya," ungkapnya.

Pihaknya, lanjut Jajat, sudah memberikan intruksi kepada kader dan struktur di tingkat cabang dan ranting untuk tenang dan tetap waspada serta tidak mengambil tindakan balasan.

"Kalau terjadi lagi di cabang dan ranting maka kita serahkan semua ke pihak yang berwajib. Ini negara hukum, maka kita serahkan semuanya ke pihak yang berwajib," tegasnya lagi.

DPW PKS Provinsi Jawa Barat menyesalkan tindakan anarkis sekelompok orang yang belum ditahui motif dan siapa yang mendalanginya. Ketua DPW PKS Jabar, Tate Qomaruddin mengatakan dirinya yakin bahwa perbuatan anarkis itu bukan tindakan para santri.

Lebih lanjut Tate mengimbau agar kader PKS tidak terpancing dan menyerahkan semuanya kepada aparat hukum. "Pengurus wilayah sudah berkomunikasi dengan tingkat daerah agar bekerjasama dengan kepolisian untuk mengumpulkan data-data dan informasi terkait kasus ini," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement