Sabtu 05 Jul 2014 14:27 WIB

Saran untuk Para Capres di Debat Terakhir

Rep: c70 / Red: Esthi Maharani
Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto (kiri), dan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kanan), berjabat tangan jelang debat di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/6).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto (kiri), dan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo (kanan), berjabat tangan jelang debat di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Political Communication (PolCommn) Institute, Heri Budianto mengatakan momentum debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bisa mempengaruhi swing voter dan pergerakan survei sejumlah lembaga.

"Perilaku pemilih kenderungan berubah setelah melihat debat capres," kata Heri saat diskusi 'Mengejar Survei Pilihan Rakyat' di Jakarta, Sabtu (5/7).

Berdasarkan hasil debat, jika diamati, pemilih atau pendukung capres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa cenderung pemilih menengah keatas atau nasional. Sedangkan pemilih Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) cenderung masyarakat menengah ke bawah.

Jika melihat hasil debat pula, Prabowo - Hatta lebih bicara hal-hal makro. Ia menyarankan agar sesekali Prabowo-Hatta membicarakan hal-hal mikro. Begitu pula dengan Jokowi yang biasanya berbicara masalah mikro, pada momentum debat bisa mencoba berbicara mengenai hal-hal makro.

Tak hanya itu, jika memang seseorang berbicara masalah makro, tunjukan bagaimana cara mengimplementasikannya. Sedangkan seseorang yang berbicara mikro, tunjukan apakah dia memahami hal-hal yang lebih luas masalahnya.

"Saat debat psikologis seseorang, yang masuk swing voter perlu keyakinan apakan calon presiden bisa sesuai dengan keinginannya. Saat debat, yang bisa menaklukan swing voter, dia yang akan menang dalam pilpres nanti," kata Heri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement