Selasa 08 Jul 2014 16:53 WIB

Puan Merasa PDIP Tidak Diperlakukan Adil

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Muhammad Hafil
 Joko Widodo (kiri) bersama Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Puan Maharani (tengah).
Foto: Antara
Joko Widodo (kiri) bersama Megawati Soekarnoputri (kanan) dan Puan Maharani (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani merasa partainya tidak diperlakukan adil soal penetapan pimpinan DPR. Puan mengatakan pimpinan DPR mestinya menjadi menjadi hak PDI Perjuangan sebagai partai pemenang pemilu. "Saya sampaikan ada ketidakikhlasan dari teman-teman partai lain terhadap pemenang pemilu," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (8/7).

Puan mengatakan anggota DPR merupakan repsentasi rakyat yang diwakili partai politik. Wajar apabila kemudian partai yang meraih kursi terbanyak secara otomatis menjadi pimpinan DPR. "Jadi kalau PDIP pemenang pemilu kemudian ingin digergaji atas nama rakyat saya melihat ketidak-fair-an," ujarnya.

Puan mengatakan pada 2009 PDI Perjuangan menghormati Partai Demokrat sebagai pemenang pemilu untuk menduduki kursi ketua DPR. Puan mempersilahkan rakyat menilai sendiri fraksi-fraksi mana saja di DPR yang merasa tidak ikhlas memberikan jatah pimpinan DPR kepada PDI Perjuangan. "Biar rakyat yang melihat bahwa ada ketidakadilan," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement