REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Intercept menyebutkan email milik lima warga Muslim Amerika telah disadap oleh agen mata-mata Amerika Serikat. Penyadapan ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman keamanan.
Pernyatan tersebut tertera dalam dokumen yang dibocorkan oleh mantan agen NSA Edward Snowden. Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Intercept, target mata-mata ini merupakan para pengacara, profesor, dan mata-mata politik.
Intercept merupakan situs berita online yang diawasi oleh Gleen Greenwald yang selama ini telah membantu menyebarkan dokumen yang dibocorkan oleh Snowden. Meskipun begitu, FBI dan NSA mengaku mereka hanya memata-matai warga Amerika yang dicurigai.
''Badan Keamanan Nasional dan FBI telah diam-diam mengawasi email dari tokoh Muslim Amerika yang terkemuka dibawah prosedur rahasia yang dimaksudkan untuk menargetkan para teroris dan mata-mata asing,'' kata laporan Intercept.
Berikut para tokoh yang dicurigai telah dimata-matai:
- Faisal Gill, seorang anggota Partai Republik dan mantan karyawan Departemen Keamanan Dalam Negeri
- Asim Ghafoor, seorang pengacara yang mewakili kliennya dalam kasus yang berhubungan dengan terorisme
- Hooshang Amirahmadi, seorang profesor keturunan Iran-Amerika di Universitas Rutgers
- Agha Saeed, seorang mantan profesor ilmu politik di Universitas Negeri California
- Nihad Awad, direktur eksekutif di Dewan hubungan Amerika-Islam