Ahad 13 Jul 2014 11:35 WIB

Pembangunan Waduk Terkendala Lahan

Waduk, ilustrasi
Waduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Nusa Tenggara Timur merencanakan pembangunan sejumlah waduk untuk mengatasi kekurangan air bersih dan mengairi areal persawahan serta tanaman hortikultura, namun masih terkendala dengan status hukum lahan.

"Kami berencana membangun enam buah waduk di sejumlah kabupaten, namun masih terkendala dengan kepastian hukum atas lahan tersebut," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre W Koreh di Kupang, Ahad.

Rencana pembangunan enam buah waduk itu berlokasi di Kolhua (Kota Kupang), Raknamo (Kabupaten Kupang), Rotiklot (Kabupaten Belu), Temef (Kabupaten Timor Tengah Selatan), Napunggete (Kabupaten Sikka) dan Aesesa di Kabupaten Nagekeo.

Ia mengatakan keenam waduk tersebut sudah masuk dalam perencanaan Kementerian Pekerjaan Umum, karena NTT memang sangat membutuhkan waduk untuk mengatasi kekurangan air bagi kebutuhan manusia, hewan, dan tanaman.

Andre Koreh mencontohkan, rencana pembangunan Waduk Mbay di Kabupaten Nagekeo atau Waduk Kolhua di Kota Kupang.

"Pembangunan kedua waduk itu masih tertunda sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena belum ada kepastian hukum atas lahan tersebut," ujarnya.

Hal lain yang juga patut mendapat perhatian, kata dia, adalah aspek lingkungan. Aspek ini kerap diabaikan, padahal masalah lingkungan juga menjadi titik krusial dalam merencanakan sesuatu pembangunan seperti embung-embung atau waduk.

Dua masalah tersebut, katanya, tidak bisa ditangani sendiri oleh Satuan Kerja (Satker) atau sebuah dinas dan badan, tetapi butuh koordinasi antarpemerintah,sehingga semuanya bisa dituntaskan.

Dia berharap pemerintahan setempat sesegera mungkin menyelesaikan status lahan tersebut dengan warga sekitarnya, agar rencana pembangunan waduk bisa terealisasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement