REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- KPU Papua sudah meminta bantuan dari Polda Papua untuk menggawal hasil perolehan suara dari kabupaten guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
''Permintaan bantuan dimaksudkan untuk mengawal kotak suara selama perjalanan dari ibukota kabupaten hingga ke propinsi,'' kata anggota KPU, Papua Beatrix Wanane, kepada Antara di Jayapura, Papua, Senin.
Dikatakan, sesuai jadwal Selasa (15/7) dilaksanakan pleno tingkat kabupaten dan kota kemudian Kamis (17/7) dilaksanakan pleno KPU Provinsi.
"Kapolda Papua sudah berjanji akan memberikan pengawalan terhadap hasil surat suara dari kabupaten/kota se Papua, baik lewat darat, laut maupun udara," kata Betty, panggilan akrab Beatrix.
Ketika ditanya tentang adanya perhitungan ulang di Nabire, Betty dengan tegas membantah dan menyatakan hal itu tidak benar.
''Hingga saat ini belum ada laporan tentang adanya KPU kabupaten atau kota di Papua yang melaksanakan perhitungan ulang,'' tegas Betty.
Betty mengatakan semua kabupaten/kota melakukan pencoblosan walaupun ada yang ditunda seperti beberapa distrik di Kabupaten Yahukimo menunda jadwal pencoblosan akibat logistik belum diterima.
"Mudah-mudahan pleno di tingkat kabupaten/kota di Papua dapat segera dilaksanakan sehingga pleno provinsi segera digelar," harap Betty.