Senin 14 Jul 2014 17:00 WIB

Perubahan

Perubahan hendaknya melibatkan Allah.
Foto: Majalla.org
Perubahan hendaknya melibatkan Allah.

Oleh: Ustaz Yusuf Mansur

Banyak orang mau berubah. Segala cara dilakukan, segala upaya dilakukan untuk menjadi lebih baik. Sebagiannya berhasil, meski tanpa melibatkan Allah. Sebagiannya, tidak berhasil meski sudah melibatkan Allah.

Yang berhasil berubah tanpa melibatkan Allah, apalagi keadaannya jauh dari Allah, itu pertanda istidraj. Istidraj adalah keadaan saat Allah membuka banyak pintu kebaikan, sedang hamba-Nya ada atau banyak melakukan maksiat.

Bila ia mau bertobat, pahala dan kebaikan bagi mereka yang mau bertobat tentu besar sekali. Mereka yang tidak mau bertobat malah lalai dengan perubahannya bisa jadi saat Allah sudah memutuskan Keputusan-Nya keadaannya jauh lebih sulit ketimbang sebelum ia berubah.

Yang belum berhasil berubah, padahal sudah melibatkan Allah, ketahuilah, perubahan terbaik itu bukan perubahan-perubahan dunia. Umar bin Khattab pernah berkata, "Bagiku kebaikan dan keburukan sama saja. Sebab, aku tahu dua-duanya adalah baik buatku."

Bila seseorang ingin berubah, lalu ia melibatkan Allah, ia dekati Allah, ia libatkan Allah, dan ia ubah dirinya dengan cara-cara yang Allah ridha, seperti dulunya tidak shalat, lalu shalat. Dulunya tidak rajin mengkhatamkan Alquran, kini ia kejar perubahan lewat pintu Alquran. Ia dawamkan one day one juz (ODOJ) atau minimal ODOL, one day one lembar. Ia pun ikut program ODOA, one day one ayat.

Ia benahi kualitas shalatnya, berjamaah, dan di masjid. Ia ubah dirinya menjadi tidak pelit. Ia ringankan dirinya melakukan qiamulail, dhuha, dan sedekah. Maka, sesungguhnya itulah perubahan terbaik.

Apalagi, jika ia berubah menjadi pribadi yang jujur, nggak mau rezeki haram, subhat, nggak mau membuat dosa baru, sungguhpun perubahan dunia belum terjadi, bahkan mungkin saja keadaan makin sulit buatnya, itulah perubahan sejati. Soal dunia, tinggal tunggu waktu saja.

Di pengujung 2013 pada Hijriyah 1435, meski tak ada ajaran untuk memperingatinya, tapi introspeksi adalah hal baik. Muhasabah adalah hal yang memang dianjurkan di semua waktu. Nggak usah menunggu akhir dan awal tahun. Siapa yang harinya lebih buruk atau sama dengan kemarin, ia sudah merugi. Hari ini, ia harus lebih baik lagi dari kemarin.

Namun, bagi mereka yang kepengen berubah secara dunia dan untuk menyongsong masa depan, bolehlah ia mencatat perubahan apa yang ia inginkan? Saya punya sedikit cara. Insya Allah, banyak berhasilnya dengan sabar dan baik sangka sebagai pakaiannya. Yakni, lewat Alquran, shalat, doa, dan sedekah.

Catat dulu kondisi sekarang ini. Supaya perubahan itu ada dokumentasinya. Rumah, ngontrak atau punya sendiri, kecil apa besar? Utang punya apa enggak, berapa? Penyakit, ada apa tidak? Gaji, berapa? Kondisi usaha bagaimana?

Sebelum memulai langkah hebat perubahan, apakah sudah dalam kondisi menikah? Punya anak? Catat dan dokumentasikan. Bila perlu, gunakan foto. Misal, rumah masih ngontrak maka rumah itu difoto untuk kemudian dilihat setelah amalan perubahan dilakukan.

Namun, tolong diingat, perubahan terbaik yang saya maksud di atas. Berikut ini, adalah perubahan dunia yang kita minta dari Allah, Raja Dunia, Pemilik Dunia. Insya Allah, jadi ibadah terbaik kita, amin.

Setiap hari baca Alquran minimal satu lembar bersama artinya. Hafalkan Alquran satu hari satu ayat bersama artinya. Kemudian, usahakan shalat berjamaah di masjid, lengkap dengan qabliyah ba'diyah-nya. Sempurnakan dengan qiamulail dan dhuha. Teguhkan hati untuk perubahan yang diridhai Allah. Kemudian, sesering mungkin mengingat dan melakukan sedekah, kalau perlu harian juga.

Dan, berjalanlah. Dari hari ke hari, insya Allah, bila saudara diizinkan panjang umur, catatan dokumentasi keadaan diri saudara saat perubahan dengan cara ini dilakukan sudah akan ada banyak perubahan. Seperti, foto rumah kontrakan, saudara insya Allah akan berfoto di rumah sendiri. Amin.

Selamat menikmati perubahan. Izinkan saya mengucapkan salam dan doa khusus kepada pembaca artikel saya selama menulis di Republika. Juga, untuk mitra VSI dan e-Miracle, Santri Tahfidz Online, Kuliah Online, donatur PPPA, dan keluarga besar Pesantren DQ dan rumah-rumah tahfiz sedunia. Juga, tentunya doa bagi segenap kaum Muslimin Muslimat di seluruh dunia, di seluruh zaman. Salam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement