Senin 14 Jul 2014 23:13 WIB

Dua Bangunan di Magetan Roboh Diguncang Gempa

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Dua bangunan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, roboh akibat guncangan gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Pacitan pada Senin (14/7) siang.

Dua bangunan yang roboh tersebut adalah Gereja Masehi Advent di Desa Poncol, Kecamatan Poncol dan rumah warga milik Rimun (50) di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Ketua Jemaat Gereja Masehi Advent, Surjono, mengatakan, bangunan gereja tersebut roboh tidak berselang lama setelah gempa Pacitan melanda. Beruntung saat kejadian tidak ada umat yang berkegiatan di dalam gereja tersebut.

"Warga kaget, hampir satu jam setelah gempa, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Saat dilihat ternyata bangunan gereja sudah rata dengan tanah. Beruntung saat itu kosong sehingga tidak ada yang terluka," ujar Surjono kepada wartawan.

Menurut dia, gereja tersebut dibangun pada tahun 1977. Setelah itu dilakukan renovasi sekitar tahun 2000-an. Kerugian akibat robohnya bangunan tersebut diperkirakan mencapai Rp150 juta lebih.

"Kerugian itu baru bangunannya saja. Sedangkan bagian dalamnya yang terkena reruntuhan bangunan belum kami data," tutur Surjono.

Hingga Senin sore, warga dibantu anggota TNI dan Polri setempat masih bergotong-royong membersihkan reruntuhan bangunan. Kerusakan tersebut telah dilaporkan ke kantor desa setempat untuk ditindaklanjuti.

Sementara, hal yang sama terjadi dengan rumah milik Rimun. Saat kejadian gempa, ia merasakan gucangan yang sangat kuat. Kemudian secara tiba-tiba atap rumahnya ambruk.

"Saya dan anak-anak langsung menyelamatkan diri. Beruntung kami tidak sampai terluka," ujar Rimun kepada wartawan.

Kepala Desa Poncol, Samsul Hary, menyatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke kecamatan untuk dilajutkan ke pemerintah daerah setempat.

"Ada dua bangunan yang roboh. Satu gereja dan satunya rumah milik warga. Semuanya rata dengan tanah. Kerugiannya masing-masing lebih dari Rp 100 juta," kata Samsul.

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut, gempa terjadi pada Senin (14/7) siang sekitar pukul 12.05 WIB. Gempa tersebut berlokasi 9.06 LS - 111,24 BT dengan kekuatan 5,6 Skala Richter dan kedalaman 10 kilometer. Gempa itu terjadi 104 kilometer di bagian tenggara wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Selain di Magetan, gempa juga terasa di Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ponorogo, Kediri, Blitar, dan sejumlah daerah di Jawa Tengah serta Yoyakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement