REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Tentara Israel menembak mati seorang pria Palestina, dalam bentrokan yang terjadi di bagian selatan Kota Hebron. Kedua pihak mengatakan, kejadian itu akibat kondisi memanas di Gaza.
Beberapa militer Israel menjelaskan, tentaranya menembak orang Palestina tersebut, karena sempat dilempari batu dan bom molotov saat kendaraan Israel lewat. Juru bicara militer mereka juga mengungkapkan, sebelumnya, pasukan di Tepi Barat sudah menangkap 23 warga Palestina, demi menemukan penculik sekaligus pembunuh, tiga remaja Israel pada bulan lalu.
Mengutip Al Arabiya, sumber keamanan Palestina juga menginfokan, Israel telah menangkap 13 orang dari daerah Hebron pada minggu malam. Tiga di antaranya merupakan anggota parlemen Hamas, yaitu Nayef Rajub dari Dura, Mohammed Jheisha dari Idhna, serta Mohammed Akel dari Dhahiriya.
Kabarnya, pada Senin (14/7), Amerika Serikat (AS) memperingatkan Palestina, agar lebih waspada terhadap invasi darat Israel di Gaza. Dikhawatirkan, akan semakin banyak warga sipil yang menjadi korban. Hanya dalam waktu enam hari, lebih dari 170 nyawa warga Palestina terenggut, akibat serangan Israel.
Amerika Serikat pada Senin memperingatkan terhadap setiap invasi darat Israel di Gaza, mengatakan akan menempatkan lebih banyak warga sipil berisiko daripada yang saat ini dalam baku tembak serangan terhadap Hamas.
Tapi Gedung Putih berhenti singkat mengkritik Israel atas korban sipil di Gaza sejauh ini dari serangan, mengatakan pemerintah memiliki "hak" dan "tanggung jawab" untuk membela warganya dari serangan roket.