Selasa 15 Jul 2014 17:31 WIB

Oknum Polri Diduga tidak Netral, Ini Reaksi Polri

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Citra Listya Rini
Boy Rafli Amar
Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri tetap berpegang teguh dengan informasi adanya dugaan keterlibatan oknum Polri dalam pemungutan suara Pilpres 2014. Informasi itu dikeluarkan oleh Koordinator Tim Advokasi Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburahman.

Menurut Habiburahman, dugaan keberpihakan Polri terjadi di tiga daerah yaitu, Kabupaten Barito Kuala dan Kota Waringin Barat, Provinsi Kalimantan Selatan, serta di Sulawesi Tengah. 

Di Barito Kuala, diduga ada manipulasi formulir C1 yang dibuat oleh oknum anggota Polsek Marabahan. Sementara, di Kotawaringin, diduga terjadi perampasan formulir C1 oleh oknum aparat Kepolisian dari Polsek Kumai.

Serta, dugaan pemaksaan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara untuk melakukan rapat pleno rekapitulasi suara satu hari setelah Pilpres 2014. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas, Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar membantah adanya informasi ketidaknetralan polisi dalam menjalankan tugasnya. 

''Ternyata tidak benar ada perampasan formulir, info yang di Sultra perlu diperjelas dulu infonya, apa benar ada pemaksaan,'' kata Boy, Selasa (15/7).

Boy menjelaskan ia juga belum mendengar ada manipulasi yang dilakukan oleh anggota Polri. Namun, Polri tetap akan memeriksa kebenaran dari informasi tersebut. ''Info tersebut perlu di cek kebenarannya,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement