Kamis 17 Jul 2014 13:54 WIB

Jangan Acuhkan Musik Keroncong

Red: M Akbar
indra utami tamsir
Foto: akbar
indra utami tamsir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panggung hiburan Tanah Air dinilai masih meminggirkan keberadaan musik keroncong. Oleh karena itu pemerintah diminta untuk berperan lebih aktif lagi dalam mendorong tumbuhnya minat masyarakat terhadap musik tradisional ini agar eksistensinya tidak lenyap di negeri sendiri.

''Saya berharap karena potensi tradisi budaya kita kan sangat kaya dan indah. Jadi jangan sampai nanti (musik keroncong) diklaim oleh negara lain, barulah kita perang komentar. Untuk itu jangan sampai lupakan musik keroncong,'' kata Indra Utami Tamsir ketika dijumpai wartawan di Jakarta, Rabu (16/7) malam.

Indra adalah penyanyi langgam keroncong. Pada perhelatan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2013, ia pernah dianugerahi sebagai penyanyi solo keroncong terbaik Indonesia. Ia juga sempat didaulat oleh legenda musik keroncong, Waldjinah, sebagai pelanjutnya.

Wanita yang sudah menelurkan dua album langgam keroncong ini mengaku akan tetap konsisten untuk berkarya di genre musik ini. Saat ini Indra berencana untuk menyiapkan sebuah kolaborasi lintas genre dengan melibatkan penyanyi remaja. Harapannya, Indra mengaku, genre musik keroncong ini bisa melakukan regenerasi kepada kaum muda negeri ini.

''Rencana (kolaborasi) itu ada. Saya ingin membuat album dengan melakukan kolaborasi yang beragam. Misalnya saja langgam Jawa dengan blues atau jazz,'' kata wanita yang baru saja merayakan usianya ke-40 ini.

Selain melakukan kolaborasi dengan genre berbeda, Indra juga merencanakan pembuatan album keroncong berbahasa Indonesia. Ia mengaku dua album terbarunya dengan aransemen musik langgam sangat terpaku pada lirik berbahasa Jawa. ''Sekarang ini saya sedang mempersiapkan diri untuk membuat keroncong berbahasa Indonesia. Saya berharap musik keroncong ini nantinya bisa diterima lebih luas lagi,'' ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement