REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ‘Ahok’ mengatakan belum mendapat laporan resmi terkait penyebab pipa bocor yang menyemburkan api di Jalan Sudirman, di depan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Ahok memperkirakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan ledakan itu terjadi.
“Saya belum dapat laporan resmi tapi saya duga bisa keteledoran kontraktor, bisa juga peta pipa gas yang bermasalah. Saya enggak tahu, makanya harus dilihat dari hasil penyidikan polisi,” kata Ahok di Balai Kota, Kamis (17/7).
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menilai memang pemasangan kabel jaringan bawah tanah (utiltas) yang ada di Jakarta semrawut. Hal itu yang membuat pengerjaan proyek bawah tanah sering terkendala.
Dikatakan Ahok, kacaunya pengaturan utilitas di Jakarta sudah berlangsung sejak beberapa puluhan tahun yang lalu. Namun, imbasnya baru dirasakan beberapa waktu terakhir saat ada pengerjaan bawah tanah proyek MRT.
“Udah saya bilang tata ruang di Jakarta itu kacau termasuk laut. Orang pasang pipa, kabel-kabel di got seenaknya. Kami enggak bisa tertibkan. Ini contoh kan?” kata Ahok.
Oleh karena itu menurutnya, mengantisipasi kejadian serupa kedepannya harus terlebih dahulu dilihat sejauh mana peta utilitas di sekitar proyek pengerjaan. Hal itu dilakukan agar para pekerja yang sedang mengerjakan proyek bawah tanah dapat mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang kembali. Selain itu, utilitas yang memang tidak sesuai peta juga harus dibenahi segera.
“Entah petanya yang salah apa orangnya yang salah. Solusinya ya harus liat petanya, sampai di mana,”ujar kader Partai Gerindra tersebut.