REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerima 400 ponsel BlackBerry (BB) dikatakan oleh Tim Pelaksana Kongres Partai Demokrat (PD) 2010 silam tidak hanya dari relawan Anas Urbaningrum.
Saksi Manajer Pemasaran perusahaan penyelenggara acara PT Sarana Bangun Cipta (SBC) Rio Abdulrahman mengaku sebagai penanggung jawab pembagian BB tersebut. Namun, tak seperti dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK kepada Anas, ternyata penerima ratusan BB tersebut belum diketahui apakah kader PD pendukung eks Ketua HMI itu atau bukan.
“Saat itu sangat riuh, pembagian BB sangat kacau, semua orang bebas mengambil,” kata Rio ketika bersaksi untuk Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Kamis (17/7).
Rio mengatakan sejauh yang ia ketahui, pembagian yang dilakukan di ruang panitia Kongres PD itu tidak hanya menyasar relawan atau pendukung Anas sebagai penerimanya. Mengingat BB saat itu tengah populer, Rio mengungkapkan banyak kader PD dari daerah yang seenaknya mengambil smartphone yang sudah diisi nomor dan pulsa itu.
Seharusnya, kata Rio, ratusan BB itu dibagikan baik-baik, tapi kenyatannya malah terjadi rusuh. “Tapi mereka semua biasa saja, yang tidak kebagian juga tidak marah-marah, tiba-tiba bubar setelah BB habis,” katanya.
Pernyataan ini langsung disambar Anas yang mendapat bagian bertanya kepada saksi oleh Majelis Hakim. “Jadi sebetulnya seperti apa teknis pembagian BB itu ?,” kata Anas.
“Panitia pembagiannya ada sendiri. Tim saya hanya bertugas untuk mendistribusikan ke panitia, tapi belum apa-apa sudah diserbu,” jawab Rio.
“Jadi ada identitas jelas (pendukung Anas atau bukan) yang terima BB itu?,” tanya Anas. “Saya tidak tahu, saat itu semua yang pakai jas Demokrat pada ambil,” kata Rio menjawab pertanyaan Anas.
Sebelumnya, JPU KPK mendakwa Anas telah membagikan 400 BB khusus kepada kader Demokrat yang sudah diminta untuk mendukungnya menang sebagai Ketua Umum PD. BB tersebut, telah diisi pulsa, hingga nomor seluruh ketua DPC Demokrat.