REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Jumlah kiriman uang dari tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Lebak, Banten, yang bekerja di luar negeri mencapai Rp 6 miliar selama Ramadhan melalui transaksi pengiriman "Western Union".
"Kami menerima laporan selama Ramadhan pengiriman uang TKI Lebak mencapai Rp6 miliar," kata Supervisor Layanan PT Pos Indonesia Kantor Pos Lebak Yoyo Rahmat di Rangkasbitung, Sabtu (19/7).
Ia mengatakan para TKI Lebak yang mengirimkan uang kepada keluarga di kampung melalui transaksi "Western Union" kebanyakan dari sejumlah negara di Timur Tengah dan ASEAN. Pengiriman uang TKI tersebut untuk kebutuhan lebaran di kampung halamanya.
Namun, pengiriman uang TKI tahun ini menurun setelah pemerintah melakukan moratorium dengan Arab Saudi. Kebanyakan TKI Lebak bekerja di negara Oman, Abu Dhabi, Qatar dan Malaysia.
Para TKI Lebak bekerja sebagai penata laksana rumah tangga, perkebunan, pengamanan dan pengemudi.
Para TKI asal Lebak itu tersebar di Kecamatan Cipanas, Sajira, Wanasalam, Cilograng, Cibeber, Malingping, Curugbitung, Cijaku, Cibadak, Warunggunung, Kalanganyar Cimarga, Rangkasbitung, dan Maja.
Saat ini, mereka mampu membangun rumah, membeli sawah, kebun cengkih, dan membeli sepeda motor, bahkan banyak anak-anak mereka bisa kuliah hingga perguruan tinggi. "Dengan pengiriman uang TKI hingga miliaran rupiah dipastikan bisa mendorong ekonomi keluarga," katanya.
Kepala Bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Lebak, Suprapto mengatakan mereka TKI Lebak yang bekerja di luar negeri kebanyakan ke Timur Tengah, seperti Oman, Abu Dhabi, Qatar, dan Arab Saudi.
"Para TKI bisa mengirimkan uang ke kampung antara Rp 6-7 miliar per bulan sehingga dapat membantu ekonomi keluarga menjadi lebih baik," katanya.