Rabu 23 Jul 2014 16:53 WIB

Alat Tak Berfungsi, Ahok Tutup Tempat Uji KIR

Rep: C63/ Red: Esthi Maharani
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama baru saja melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (uji KIR) wilayah Kedaung Angke, Jakarta Barat bersama Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Rabu (23/7). Di sana, mereka menyaksikan proses pengujian terhadap salah satu kendaraan bermotor.

Saat melakukan uji KIR kendaraan tersebut, ditemukan hampir semua alat pengujian tidak berfungsi dengan baik. Bahkan, sejumlah alat yang hidup saat itu baru hidup ketika petugas mengetahui akan ada sidak oleh KPK.

"Ini kemarin-kemarin mati, baru hidup hari ini," kata Bambang.

Bambang yang terus mendampingi Ahok, menjelaskan hampir seluruh proses pengujian kendaraan di lokasi uji emisi tersebut dilakukan secara manual. Menurutnya, KPK telah memiliki data lengkap mengenai sejumlah penyelewengan yang terjadi di tempat pengujian tersebut.

Ahok yang mengetahui sejumlah alat tersebut mati, hanya dapat tertegun saat mendengarkan laporan dari KPK. Usai mengikuti proses pengujian, Ahok pun kemudian sidak di dalam kantor administrasi.

Di dalam, Ahok bertanya kepada Penanggung Jawab Satuan Pelayanan PKB Kedaung Angke Syafei perihal pengujian emisi kendaraan yang masuk tiap hari ke tempat tersebut.

"Itu gimana nguji emisi tapi alatnya mati semua gitu?"tanya Ahok.

Syafei menjawab selama ini pengujian dilakukan secara manual. Ahok yang mendengar hal tersebut pun kontan saja marah sekaligus terkejut.

"Kalau manual, gimana mau tau itu kendaraan lolos apa engga, itu dari mana taunya?" ujar Ahok.

Untuk itu Ahok memerintahkan agar tempat pengujian KIR tersebut ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

"Udah tutup aja dulu ini, enggak beres begini, nanti yang mau KIR cari tempat lain ajalah," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement