REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Palestina, Mahmud Abbas sempat diberitakan menjadi pengikut aliran Baha'i. Berita tersebut sempat dimuat oleh media Israel, Jerussalem Post dan di Jewishpress dalam artikel yang ditulis Dr. Mordechai Kedar, "Abbas, ya Bahai, Get Lost!!."
Rumor tentang Abbas sebagai pengikut Bahai telah beredar lama di kalangan warga Palestina. Isu ini digunakan kembali oleh pesaingnya pada saat proses pemilihan umum Palestina pada tahun 2003.
Selebaran yang mengatakan Abbas pengikut Baha'i disebut diedarkan oleh aktivis Muslim. Isi dari selebaran tersebut yaitu 'sebuah sekte yang memisahkan diri yang didirikan oleh koloni Inggris dengan tujuan mendistorsi citra Islam'.
Mereka juga menuduh Abbas mencabut tren Islam dan mati syahid serta melepaskan hak Muslim untuk seluruh Palestina.
Sebelum dibagikan ke Temple Mount. Selebaran serupa telah muncul di jalan-jalan Ramallah dan Gaza City. Selebaran lebih kepada ditunjuknya Abbas sebagai Presiden Palestina dan dinilai mewakili kepentingan AS dan Israel.
Dalam upaya untuk menangkal rumor tersebut Abbas melakukan ibadah haji, atau ziarah ke Mekkah.