Sabtu 26 Jul 2014 15:59 WIB

Lewati Perlintasan, Anggota Polisi Tewas Tertabrak Kereta

Petugas meperbaiki pintu perlintasan kereta api di Jakarta Pusat, Ahad (5/1).
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Petugas meperbaiki pintu perlintasan kereta api di Jakarta Pusat, Ahad (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang anggota Polsek Pancoran, Jakarta, Bripda Juningan (48 tahun) tewas tertabrak kereta saat melewati perlintasan rel kereta Jalan Setia Mekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/7) malam.

"Korban langsung meninggal di tempat, sedangkan motornya rusak parah," ujar petugas perlintasan kereta api setempat, Wahyudin, di Bekasi, Sabtu (26/7).

Menurut dia, korban diketahui melintas mengendarai Honda Vario bernopol B 3921 SKT bersamaan dengan kereta api Argo Parahyangan yang saat itu melintas dari arah Cikampek menuju Jakarta.

"Dari kartu identitasnya, korban diketahui anggota Polsek Pancoran," katanya.

Dia menduga, korban tidak mengetahui jika perlintasan kereta itu tengah dilalui dua kereta secara bersamaan.

"Korban hanya fokus pada laju kereta dari berlawanan. Sedangkan kereta yang melaju ke arah Jakarta tidak sempat terlihat olehnya," ujarnya.

Kereta yang melaju cukup kencang menghantam tubuh korban dan sepeda motornya hingga hancur namun masih dalam bisa dikenali.

Menurut dia, jasad korban telah dibawa oleh Petugas Polsek Tambun dan tim identifikasi dari Polresta Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.

"Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibitung untuk diotopsi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement