Kamis 31 Jul 2014 13:28 WIB

Mesir Kutuk Serangan Isreal

Mesir
Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Luar Negeri Mesir Rabu (30/7) mengutuk serangan Israel yang terus menargetkan warga sipil di Jalur Gaza. Termasuk penembakan terakhir yang diarahkan ke UNRWA di kamp pengungsi Jabaliya. Serangan itu merenggut nyawa sedikitnya 16 warga Palestina, terutama anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.

Kementerian luar negeri itu mendesak agar pemerintah Israel berupaya untuk menahan diri dan menghindari penggunaan kekerasan berlebihan yang tak dibenarkan terhadap warga sipil terutama anak-anak, wanita dan orang tua.

Serangan hari ini merupakan eskalasi serius dari konflik yang dapat menyebabkan hanya memperdalam kebencian antara rakyat Palestina dan Israel.

Kemlu Mesir juga menegaskan tindakan Israel telah memblokir jalan menuju dimulainya kembali pembicaraan damai.

Sementara itu Presiden Palestina Mahmud Abbas Rabu menyatakan Jalur Gaza sebagai daerah bencana kemanusiaan, dan mendesak PBB untuk menanggapi krisis yang disebabkan oleh serangan Israel di Jalur yang memasuki pekan keempat.

Dia mengirim pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, menyerukan kepadanya untuk mengadopsi langkah-langkah yang diperlukan untuk menyatakan Jalur Gaza sebagai daerah bencana dan mendesak masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam hal ini.

"PBB dan badan-badan afiliasinya harus memenuhi kebutuhan mendesak rakyat kita di Gaza, dan menyediakan mereka dengan bantuan pemulihan," kata laporan Radio Palestina, mengutip pesan tersebut.

"Agresi brutal Israel di Gaza mengakibatkan keadaan darurat kemanusiaan dan penderitaan bagi orang tak terhitung banyaknya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk menyatakan wilayah itu sebagai daerah bencana kemanusiaan dan saya meminta Anda untuk memikul tanggung jawab Anda dalam hal ini sesuai dengan ketentuan Piagam PBB, khususnya Pasal 99," tulis Abbas dalam pesannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement