REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera dikirimkan ke Gaza. Dikarenakan kondisi Rafah yang kian kritis setiap harinya.
Mi'raj News Agency (MINA) Senin (4/8) mengabarkan, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza meminta segara menyirimkan bantuan internasional untuk membantu korban dan mengevakuasi ribuan warga sipil yang terperangkap akibat gempuran Zionis Israel di Rafah.
Yang mana setidaknya mengakibatkan sekitar 70 lebih warga Palestina meninggal dunia dan lebih dari 200 warga lainnya terluka. Korban di Rafah pun akan terus bertambah dikarenakan masih banyak jenazah korban yang tertimbun reruntuhan bangunan yang belum dievakuasi.
Tidak segeranya dievakuasi karena Zionis Israel melarang tim medis untuk menggali dan mencari para jenazah korban yang tertimbun reruntuhan.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza berkata, serangan intens terus dilakukan Israel tanpa pandang bulu dari serangan udara, darat maupun laut. Seperti gempuran Israel yang terjadi di 5 km antara Jalan Shalahuddin dan Rumah Sakit Al-Najjar, Rafah yang terus menerus. Sehingga, ambulan tidak dapat mencapai para korban yang terluka dan terjebak didalam rumah mereka.
Kementerian secara resmi memberitahukan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Jenewa terkait situasi yang semakin kritis di Gaza, akibat kekejaman Zionis Israel di Rafah.
Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan kepada ICRC, PBB, serta LSM-LSM internasional lainnya untuk segera memberikan bantuan untuk mengevakusi warga sipil. Dan, jika memungkinkan untuk mencari jenazah korban yang masih tertimbun.
Selain itu, mendesak pula untuk memberikan tekanan internasional yang besar kepada Israel untuk segera mengakhiri kekejaman dan pembantaian terhadap warga Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, warga Palestina yang meninggal dunia mencapai 1.830 yang terdiri atas 1.012 laki-laki, 180 perempuan, 364 anak-anak, 70 kaum manula. Sedangkan korban yang terluka telah mencapai 9.370 yang terdiri atas 4.092 laki-laki, 1.736 perempuan, 2.662 anak-anak, dan 340 kaum manula.