REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika Serikat pada Selasa menyatakan berharap dapat berpartisipasi dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
"Sangat mungkin bagi kami untuk berpartisipasi dalam perundingan itu. Kami sedang mempertimbangkan akan sejauh mana keterlibatan kami," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki kepada para wartawan.
Delegasi Israel dan Palestina tiba di Kairo pada Selasa setelah menyepakati gencatan senjata sementara selama 72 jam di Jalur Gaza. Di Mesir, kedua pihak akan merundingkan gencatan senjata untuk waktu yang lebih panjang.
Konflik di Gaza sendiri telah berlangsung selama 29 hari, menewaskan 1.875 warga Palestina dan 67 dari pihak Israel. Sejumlah diplomat Amerika Serikat sempat terkejut saat Mesir mengumumkan keberhasilan usulan gencatan senjata sementara. Gedung Putih kemudian memuji kesepakatan itu.
Namun di sisi lain, Washington juga menekankan agar faksi yang berkuasa di Jalur Gaza, Hamas, untuk menepati janjinya. "Saya berpendapat bahwa keterlibatan kami sepanjang 10 hari terakhir telah berhasil dengan tercapainya kesepakatan gencatan senjata," kata Psaki yang menunjuk pada upaya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry pada persoalan Gaza.
Gencatan senjata mulai berlaku pada Selasa dini hari waktu setempat. Kedua pihak mengaku telah mengirim delegasi ke Kairo untuk merundingkan gencatan senjata permanen yang akan berlaku setelah berakhirnya tenggat 72 jam.