REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB pada Selasa mengutuk serangan di Irak Utara oleh Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL atau ISIS) dan memperingatkan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggung-jawaban atas kejahatan terhadap umat manusia.
"Anggota Dewan Keamanan menyatakan bahwa serangan besar yang dilancarkan oleh ISIL di Irak dan Suriah memiliki sifat trans-perbatasan dan menegaskan bahwa ISIL menimbulkan ancaman bukan hanya bagi negara ini tapi juga bagi kestabilan, keamanan dan perdamaian regional," kata Duta Besar Inggris untuk PBB, Mark Lyall Grant, Presiden Dewan Keamanan untuk Agustus, di dalam satu pernyataan.
Anggota Dewan menyampaikan keprihatinan mendalam mereka mengenai ratusan ribu orang Irak --banyak di antara mereka berasal dari masyarakat minoritas seperti Masyarakat Yazidi-- yang meninggalkan tempat tinggal mereka akibat serangan ISIL dan sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.
Dua hari sebelumnya, gerilyawan Negara Islam merebut Kota Kecil Sinjar, satu kabupaten Ninewa di Irak Baratlaut, sehingga memaksa ribuan keluarga --kebanyakan dari masyarakat minoritas Yazidi-- meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke Gunung Sinjar, yang berdekatan, serta Kota Zakho di Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan.