Kamis 07 Aug 2014 13:14 WIB

Nelayan di Pantura Cirebon Sulit Dapat Solar

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Spanduk pemberitahuan penghentian penjualan BBM bersubsidi terpasang di rest area KM 34 jalan tol Jagorawi, Bogor, Rabu (6/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Spanduk pemberitahuan penghentian penjualan BBM bersubsidi terpasang di rest area KM 34 jalan tol Jagorawi, Bogor, Rabu (6/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Para nelayan di pantura Cirebon mengeluhkan sulitnya memperoleh solar untuk bahan baku perahu mereka. Akibatnya, mereka pun jadi sulit untuk melaut.

‘’Sudah empat hari ini tidak dapat solar, otomatis tidak bisa melaut’’ ujar seorang nelayan asal Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Amir, Rabu (6/8).

Amir mengatakan, biasanya solar mudah didapat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN). Namun kali ini, setiap hendak membeli solar, ternyata selalu habis.

Amir mengaku terpaksa membeli solar ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sekitar Losari. Namun, pembelian solar di SPBU hanya bisa dilakukan dalam jumlah terbatas.

Hal senada diungkapkan seorang nelayan asal Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Caspirin. Dia mengaku, beberapa kali ditolak membeli solar dalam jumlah besar di SPBU. ‘’SPBU mengharuskan nelayan membawa surat dari pihak desa,’’ terang Caspirin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement