REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penumpang KRL 1790 rute Bogor-Tanah Abang yang berangkat Jumat (8/8) sekitar pukul 07.10 WIB dari Bogor mandi keringat sepanjang perjalanan karena pendingin udara atau AC di gerbong mengalami kerusakan.
Pantauan Antara yang ikut bersama perjalanan itu, penumpang sudah berusaha membuka jendela gerbong namun tak membantu. Penuhnya penumpang pada jam berangkat kerja itu membuat kegerahan yang luar biasa. Seorang perempuan bahkan pingsan saat KRL tiba di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta, sekitar pukul 08.00 WIB.
Penderitaan makin bertambah setelah KRL tiba di Stasiun Pasar Minggu karena kereta kemudian tidak melanjutkan perjalanan dengan alasan ada kerusakan teknis, sehingga penumpang terpaksa menunggu KRL berikutnya.
Sumpah serapah dan omelan penumpang keluar saat mendengar pengumuman kereta tidak bisa diberangkatkan. Mereka menilai pelayanan Commuter Line semakin memburuk karena kejadian AC mati dan kereta mogok sudah sering terulang dan membuat perjalanan menuju tempat kerja menjadi terganggu.
Hingga pukul 8.20 WIB, ratusan penumpang masih menupuk di peron Stasiun Pasar Minggu karena hanya sebagian kecil yang bisa masuk ke rangkaian KRL berikutnya menuju Jakarta karena kondisinya juga penuh sesak.
Seorang penumpang, Tina mengatakan, dia bersama rekan sekerjanya Rini sudah menunggu sejak 06.25 WIB untuk berangkat ke kantor, namun KRL yang dinaikinya justru rusak.
Perempuan yang bekerja di bilangan Cikini mengatakan, Dirur PT KIA Ignantius Jonan seharusnya berada di penumpang di gerbong yang pendinginnya mati itu supaya dia mengalami kondisi yang sesungguhnya dari pelayanan kereta Commuter Line tersebut.