Sabtu 09 Aug 2014 19:53 WIB

Ini Doktrin dan Pola Gerakan ISIS

Rep: c57/ Red: Joko Sadewo
Gerilyawan ISIS (ilustrasi)
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Duta Besar RI untuk Keemiran Qatar, Abdul Wahid Maktub, menyatakan gerakan "Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)" memiliki ciri-ciri ideologi, doktrin dan pola gerakan yang hampir sama dengan organisasi Taliban di Afghanistan, Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina.

"Paling tidak, ada dua cara utama yang digunakan dalam perjuangan ISIS, yaitu suicide bombing (bom bunuh diri) dan kidnaping (penculikan)". Ternyata, dua cara ini sangat ampuh dan cukup berhasil," tutur Abdul Wahid, Jumat (8/8).

Sebelumnya, mereka selalu gagal dengan cara-cara perang biasa (konvensional). Hal ini karena tidak seimbangnya perimbangan kekuatan antara mereka dan lawannya. Khususnya dalam perlengkapan persenjataan perang.

Kedua, pola gerakan ISIS memerlukan doktrin khusus yang intinya doktrin cinta hidup dan mati (loving life and death). Doktrin inilah yang diadopsi oleh kelompok atau organisasi radikal dengan segala variannya, termasuk Al-Qaida pimpinan Osamah bin laden.

Abdul Wahid mengaku berkesempatan bertemu dan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan organisasi ISIS, Hamas, Hizbullah dan Taliban. "Dari tokoh-tokoh itu, saya mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih seimbang dan komprehensif," papar Abdul Wahid.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement