REPUBLIKA.CO.ID, MANADO-- Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut baik pembatasan BBM bersubsidi di DKI Jakarta. Menurut dia, ide pembatasan BBM bersubdisi ini perlu didukung oleh pemerintah pusat, yaitudari kementrian ESDM.
Bambang berharap kebijakan pemprof DKI Jakarta juga akan diikuti oleh wilayah-wilayah di sekitar Jabodetabek. Pasalnya, Jakarta sudah menyatu dengan kota-kota penyangga lainnya. Meskipun sudah cukup menghemat BBM bersubsidi, akan lebih optimal jika diikuti oleh daerah-daerah lainnya. Pembatasan BBM bersubdisi ini, kata dia akan makin baik jika diterapkan juga di kota-kota besar lain seperti Surabaya.
"Jadi dengan bodetabek nya. Kalau pemkab pemprov itu tidak mengikuti, tetap ada manfaatnya namun kurang optimal," katanya.
Bambang mengatakan ketegasan dari pemerintah sangat diperlukan untuk masalah BBM bersubsidi. Banyak wacana pembatasan BBM bersubdisi namun pemerintah pusat (ESDM) terkesan ragu-ragu. Hal ini menyebabkan wacana menjadi tidak efektif.
Bagi masyarakat yang terkena dampak pembatasan BBM bersubsidi, kata Bambang, sudah saatnya diberikan bantuan langsung. Meskipun ada kemungkinan terjadi inflasi, menurut Bambang hanya bersifat lokal di daerah-daerah yang tertentu. Dalam hal ini hanya di sekitar wilayah DKI Jakarta, tidak mencapai di seluruh Indonesia. DI sisi lain, masyarakat Jakarta ia pandang mampu mengahadapi dampak pembatasan BBM subsidi ini.
Pembatasan BBM bersubsidi ini menurut Bambang juga sebagai momentum untuk terus menyiapkan konversi ke gas. Jika angkutan umum sudah beralih ke gas, menurutnya pembatasan BBM subsidi tidak akan berdampak pada masyarakat.