Selasa 12 Aug 2014 17:58 WIB

Baha'i Bukan Bagian dari Agama Islam

Rep: C91/ Red: Julkifli Marbun
Taman Bahai, Mount Carmel, Haifa, Israel
Foto: [ist]
Taman Bahai, Mount Carmel, Haifa, Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski berasal dari negara mayoritas Muslim, Iran, namun agama Baha'i bukanlah bagian dari ajaran Islam. Dalam website Baha'i Internasional, para pengikutnya menegaskan, Baha'i bukan sekte dari agama mana pun.

Ajaran Baha'i mulai dideklarasikan pada 1863, oleh Bahaullah. Berbeda dengan kepercayaan umat Islam yang percaya Muhammad Saw sebagai nabi terakhir, Baha'i justru meyakini kemungkinan munculnya nabi baru, karena Muhammad Saw dianggap bukan nabi terakhir.

Melansir OnIslam.net, (8/8), para penganut Baha'i juga percaya, bahwa ajaran agama bisa berubah, dan disesuaikan dengan zaman. Kebanyakan hukum Baha'i tertuang dalam kitab suci mereka, Aqdas, namun semua hukum itu akan diterapkan secara bertahap sesuai dengan keadaan masyarakat.

Islam sendiri memiliki kitab suci Al Quran, yang diyakini berasal dari Allah melalui Nabi Muhammad Saw. Segala ajaran dalam Al Quran, sudah mulai diterapkan, sejak kitab tersebut diturunkan.

Meski Baha'i telah diakui di beberapa negara seperti Amerika Serikat, dan lainnya, namun banyak pula yang menganggap ajaran itu sesat. Bahkan di Iran sendiri, mereka sempat mengalami tekanan dari pemerintah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement