REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baha'i memiliki panduan agamanya yang tertulis dalam sebutan 'Tulisan Suci Baha'i'. Tulisan Suci tersebut masih tersimpan dalam bentuk asli yang disahkan oleh Baha'u'llah sendiri.
Dalam ayat-ayat sucinya yang menurutnya diwahyukan antara tahun 1853-1892, Baha'u'llah mengulas berbagai hal seperti keesaan Tuhan dan fungsi wahyu Ilahi, tujuan hidup, ciri dan sifat roh manusia, kehidupan di alam ilahi sesudah mati. Selain itu menurutnya, mengulas pula hukum-hukum dan prinsip agama, ajaran-ajaran akhlak, perkembangan kondisi dunia serta masa depan umat manusia.
Selain Tulisan Suci Baha'u'llah, kehidupan masyarakat Baha'i juga dibimbing melalui buku-buku dan surat-surat yang ditulis oleh anaknya Baha'u'llah, Abdul Baha, dan cucunya, Shoghi Effendi. Disebutkan, buku-buku Baha'i itu kini dapat dibaca dalam lebih dari 802 bahasa.