REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baha'i menyebutkan dalam situs resminya, seperti halnya agama Yahudi, Kristen dan Islam, Baha'i memiliki pusat ibadah umat Baha'i dari seluruh dunia. Mereka menyebutnya sebagai Tanah Suci.
Rumah-rumah dan tempat lain yang terkait dengan pengasingan Baha'u'llah dan Abdul Baha, dikembalikan masyarakat Baha'i sebagai tempat Tanah Suci.
Disebutkan, setiap tahun ribuan umat Baha'i mengunjungi Haifa dan Acre di Israel. Mereka berkumpul di sana sebagai peziarah dan memiliki hak istimewa untuk mengunjungi situs tersebut dari perusahaan rekan Baha'i di seluruh penjuru dunia.
Sementara itu, dalam selang waktu lima tahun, para wakil terpilih dari masyarakat Baha'i nasional berkumpul di Haifa untuk memilih anggota Universal House of Justice. Lembaga Baha'i dunia ini dibentuk untuk mengelola urusan internasional yang berkaitan dengan keyakinan Baha'i.
Adapula staf Dewan Kehakiman (House of Justice), yang terdiri dari relawan Baha'i yang diambil dari berbagai negara yang berbeda. Para anggota staf itu tinggal di Haifa, Israel, dan melayani melalui undangan untuk berbagai periode waktu.