REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu ciri dari masyarakat Baha'i di seluruh dunia adalah keanekaragaman anggotanya. Disebutkan, agama Baha'i merangkul orang-orang yang berasal dari ratusan ras, suku dan bangsa, untuk bersatu dan mengabdi pada kemanusiaan.
Dalam keyakinannya masyarakat Baha'i menghormati keanekaragaman dan agar hidup dalam kedamaian.
Sementara itu, agama Baha'i percaya bahwa semua manusia diciptakan mulia dan dilengkapi dengan potensi rohani, yang diperlukan untuk hidup dalam keluhuran dan kemuliaan jati dirinya.
Sifat yang merugikan dalam diri manusia adalah indikasi tidak tumbuh dan berkembangnya potensi tersebut. Karenanya bukan ketidaksempurnaan penciptaan-Nya, Tuhan menurutnya tidak menciptakan ketidaksempurnaan.