Rabu 13 Aug 2014 12:17 WIB

Sukarno Tolak Agama Baha'i, Gus Dur Sambut Baha'i

Rep: c91/ Red: Joko Sadewo
Gus Dur
Foto: EPA
Gus Dur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabarnya, penyebaran agama Baha'i di Indonesia dilakukan oleh pedagang dari Persia dan Turki bernama Jamal Effendy dan Mustafa Rumi. Menurut Iskandar Zulkarnain dalam buku 'Gerakan Ahmadiyah di Indonesia', keduanya mulai menyebarkan ajaran Baha'i di Sulawesi sekitar tahun 1878.

Hanya saja, menurut Amanah Nurish, agama Baha'i dibawa oleh dokter dari Iran pada 1920 yang datang ke Mentawai, Sumatera, sebagai relawan bagi orang miskin. Ia berhasil membuat agama Baha'i menjadi gerakan keagamaan baru di Indonesia, lalu menyebar ke berbagai pulau lain.

Presiden Soekarno sempat mengeluarkan Keppres No. 264/1962 yang melarang Baha'i aktif di Indonesia. "Keputusan tersebut dikeluarkan, karena ia menilai paham Baha'i tak sesuai dengan kepribadian Indonesia, menghambat revolusi, dan bertentangan dengan cita-cita sosialisme Indonesia," ujar Iskandar Zulkarnain dalam bukunya. Ia menambahkan, setelah era reformasi, paham Baha'i tak bisa bernapas lagi.

Presiden Abdurrahman Wahid atau yang biasa disapa Gus Dur mencabut Keppres No. 264/1962 lalu diganti dengan Keppres No. 69/2000. Hal itu berarti Gus Dur mengakui secara konstitusional keberadaan ajaran Baha'i, sekaligus memperbolehkan penganutnya mejalankan kepercayaannya.

Menurut Iskandar Zulkarnain, Gus Dur menaruh simpati kepada ajaran Baha'i. Hal itu dibuktikan dengan kesediannya hadir di acara Baha'i di Jalan Menteng, pada 21 Maret 2000. Dalam pertemuan tersebut, Gus Dur mengucapkan naw-ruz, atau salam kaum Baha'i.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement