REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Program pemerintah membatasi jumlah pengguna kendaraan pribadi dengan menerapkan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di jalan protokol di DKI Jakarta, akan didukung dengan pengoperasian bus tingkat gratis.
Sehingga, pengguna kendaraan pribadi yang tidak ingin dikenakan tarif harus meninggalkan kendaraan pribadinya dan beralih ke transportasi umum yakni bus tingkat secara cuma-cuma di sepanjang jalur tersebut.
Rencananya pengoperasian bus tingkat akan dilakukan sebelum ERP benar-benar diterapkan pada tahun 2015 yang dikelola oleh PT Transjakarta. Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan bus tingkat gratis itu sendiri akan beroperasi dengan rute-rute pendek di sepanjang jalur ERP.
“Ini bukan untuk saingan dengan Transjakarta. Karena jaraknya dekat, Kuningan-Casablanka-Gatot Subroto- Kuningan lagi, Terus Sudirman-Gatsu-TVRI-Senayan City-Sudirman lagi. Pokoknya yang dekat-dekat aja,” kata Kosasih di Jakarta, Rabu (13/8).
Untuk itu menurutnya, pengadaan bus tingkat juga akan dipercepat oleh Pemprov DKI, yakni pada 2014 ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan guna mendukung program tersebut, Pemprov DKI Jakarta akan mendatangkan 100 bus tingkat tahun ini.
Bus tingkat tersebut akan untuk ditempatkan di ruas-ruas penting termasuk salah satunya jalur ERP. Namun, pengadaan bus tingkat tersebut akan terlaksana apabila sudah terpenuhi di e-catalogue (katalog elektronik). "Akan ada 100 bus tingkat untuk tahun ini kalaue-catalogue mampu penuhi ya. Kita tidak mau tender pokoknya," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (13/8).
Namun, jika kemungkinan di e-catalogue tidak terpenuhi maka pengadaan bus tingkat akan diberikan sebagai Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) ke PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Jadi duit beli busnya tidak di Dinas Perhubungan karena yang mengoperasikannya juga Transjakarta. Gratis jalan, tiap 10 menit," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.