REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Untuk memperbaiki kualitas Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) atau uji KIR yang ada di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggandeng perusahaan asal Swiss PT SGS Indonesia.
Hal itu dilakukan menyusul ditemukannya berbagai masalah di dua Balai uji KIR Jakarta yakni Balai uji KIR Kedaung Angke dan Jagakarsa.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan balai uji KIR yang ada di DKI sedikit jumlahnya. Selain minim, Balai uji KIR yang sudah ada belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Sehingga, setelah ditutupnya kasus Balai Uji KIR di Kedaung Angke beberapa waktu lalu, memaksa Pemprov DKI untuk melakukan berbagai upaya peningkatan.
Salah satu langkah yang ditempuh Pemprov yakni menggandeng perusahaan yang berpengalaman di bidang pengujian kendaraan.
“(Balai uji KIR) Itu sudah masalah dari puluhan tahun. Kita sudah sadar kurang, tapi didiemin, (PT. SGS) lagi kaji. Mereka lagi bantu kita kaji,” kata Ahok begitu sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (13/8).
Ahok mengungkapkan setelah mendapat hasil kajian dari perusahaan tersebut, dia berharap Pemprov DKI memiliki gambaran sistem seperti apa yang cocok digunakan untuk Balai Uji KIR yang akan dibangun di Jakarta.
“Dia lagi kaji, kita juga akan buat beauty contest, dia tertarik ikut apa tidak. Kalo dia tertarik ikut, lebih baik dia yang handle. Jadi standar mobil kita semua, kenyamanan bus dan taksi jadi standar dunia nanti,” ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.