Kamis 14 Aug 2014 18:26 WIB

Bandung Terapkan Parkir Elektrik

Rep: c69/ Red: Agung Sasongko
Parkir liar
Foto: Republika/Yasin Habibi
Parkir liar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung menyediakan parkir elektrik di sejumlah tiitk. Kebijakan ini diterapkan dengan harapan retribusi parkir akan naik dua kali lipat.

Pihak Pemkot dalam hal ini bekerja sama dengan pihak pengusaha sebagai pihak ketiga.  "Bandung kota pertama di Indonesia yang menerapkan parkir elektrik, sedang kita lelang bulan ini," ujar Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, Kamis (14/8).

Ia menuturkan, saat ini parkir elektrik baru diterapkan di Jl. Braga. Mesin karcis parkir itu sendiri merupakan buatan Swedia. Bahkan ketika seminggu pertama digunakan, bahasa yang tertera di struk parkir masih dengan bahasa aslinya.

Ia berharap dengan adanya sistem parkir elektrik, penerimaan retribusi parkir lebih bisa terpantau. "Nanti tidak ada lagi korupsi parkir," tegasnya.

Sementara, Enjang Mulayana, sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bandung mengatakan pengadaan mesin karcis parkir elektrik ini akan secara periodik. Rencananya akan ada 300 mesin karcis parkir di tahun ini secara bertahap.

Sistem ini akan diterapkan di jalan yang dianggap potensial, sehingga fungsi mesin bisa optimal. Di Jl. Braga sendiri diterapkan 6 mesin karcis elektrik. "Nanti disesuaikan dengan investor mereka memilih tempatnya dimana saja," kata Enjang.

Mesin karcis parkir itu, kata Enjang, akan etap akan diawasi oleh juru parkir. Mereka akan digaji oleh para pengusaha investor dengan besaran minimal UMK. Dalam hal ini mereka akan memaksimalkan para juru parkir yang telah ada di Kota Bandung sebanyak 1.740 orang.

Adanya sistem parkir elektrik ini, menurut Enjang efisiensi pendapatan retribusi parkir bisa lebih maksimal. Pasalnya, pemungutan retribuai akan lebih tertib.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement