Jumat 15 Aug 2014 16:25 WIB

Jokowi: Sekolah Lima Hari agar Anak Bisa Bermain

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden terpilih Joko Widodo melemparkan tawa usai meresmikan pembukaan Kantor Transisi Jokowi - JK di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8).
Foto: antara
Presiden terpilih Joko Widodo melemparkan tawa usai meresmikan pembukaan Kantor Transisi Jokowi - JK di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai, siswa harus diberi ruang bermain dan berkreasi di luar lingkungan sekolah. Karenanya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan siswa masuk sekolah tetap lima hari.

"Itu untuk memberikan kesempatan bagi anak untuk mempunyai ruang olahraga, ruang bermain dengan teman-temannya, bertemu dengan adik-adiknya dan keluarganya," ujar presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober mendatang tersebut, Jumat (15/8).

Namun demikian, lanjut Jokowi, ada konsekuensi yang harus ditanggung dari kebijakan tersebut. Jam belajar siswa akan lebih panjang setengah jam dari biasanya.

"Ada tambahan sedikit saja, tidak masalah," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berinisiatif memperpanjang hari masuk sekolah sampai hari Sabtu. Hal itu merupakan konsekuensi dari diterapkannya Kurikulum 2013 yang terdapat penambahan jam belajar.

Namun belakangan kebijakan tersebut diubah kembali dengan pertimbangan siswa butuh ruang bermain di luar sekolah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement