REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan menyatakan pengunduran dirinya kepada Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pengunduran diri ini sudah lama disampaikan Karen kepada pemerintah.
"Beliau sudah berkali-kali minta mengundurkan diri tetapi selalu saya tolak. Kali ini tidak bisa saya pertahankan lagi," kata Dahlan dalam konferensi pers di Gedung BUMN, Senin (18/8).
Dahlan mengatakan, jabatan panjang direksi di sebuah perusahaan sangat diperlukan. Apalagi di perusahaan sebesar Pertamina. Jika sering terjadi pergantian kepemimpinan, akan membuat perusahaan tersebut tidak stabil.
Sebelumnya, Pertamina sering terjadi pergantian kepemimpinan. Karen merupakan direktur utama yang paling lama sejak reformasi. Karen sudah menjabat selama satu periode, dan sudah diperpanjang untuk periode selanjutnya yang baru berjalan satu tahun.
"Dalam sebuah perusahaan harus dibangun budaya perusahaan. Perusahaan yang terlalu sering ganti pimpinan, tidak akan bisa membentuk itu," kata mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).