Senin 18 Aug 2014 11:08 WIB

Gunung Slamet 52 Kali Muntahkan Material Pijar

 Gunung Slamet mengeluarkan asap hitam dan letusan terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng, Rabu (13/8).(Antara/Oky Lukmansyah)
Gunung Slamet mengeluarkan asap hitam dan letusan terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng, Rabu (13/8).(Antara/Oky Lukmansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN --  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan Gunung Slamet di perbatasan Kabupaten Pemalang dan Banyumas tercatat 52 kali memuntahkan material pijar dengan ketinggian sekitar 50 meter hingga 400 meter, Senin pagi.

"Selain itu, aktivitas Gunung Slamet juga mengeluarkan dua kali letusan abu berwarna kecokelatan dengan ketinggian sekitar 300 meter hingga 400 meter yang cenderung mengarah ke bagian barat," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet PVMBG di Gambuhan Sudrajat di Pemalang, Senin.

Menurut dia, secara visual, kondisi cuaca Gunung Slamet terang, angin tenang tetapi masih terdengar 85 kali suara gemuruh dan tujuh suara dentuman sedang hingga kuat.

"Adapun sifat kegempaan terjadi 46 kali letusan AM enam sampai 25 milimeter," katanya.

Ia mengatakan dengan kondisi aktivitas Gunung Slamet yang masih relatif meningkat maka status gunung terbesar di Jateng itu masih berstatus "Siaga".

"Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik karena suara dentuman, kegempaan, dan letusan pijar belum sampai ke permukiman warga," katanya.

Ia mengatakan letusan lava pijar lebih condong mengarah ke bagian barat dengan jarak sekitar 1.500 meter dari puncak gunung, artinya kondisi itu masih jauh dari permukiman penduduk.

"Warga belum perlu panik tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan. Aktivitas Gunung Slamet masih merupakan kejadian alam yang bisa dinikmati. Hingga Senin sekitar pukul 10 WIB kondisi gunung masih cerah dan hanya menampakan asap kecokelatan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement