REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memanfaatkan sejumlah lahan yang terhampar di sisi sungai untuk pembangunan infrastruktur jalan baru. "Pembangunan sejumlah jalan baru ini merupakan salah satu program kerja Pemkot Bekasi dalam meminimalisir titik kemacetan yang ada," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Selasa kemarin.
Menurut dia, hingga kini ada sedikitnya 19 titik kemacetan di Kota Bekasi yang perlu diminimalisir dengan membangun jalan alternatif. "Target kami setiap tahunnya harus ada minimal 3 kilometer jalan baru yang terbangun," ujarnya.
Dikatakan Supandi, sejumlah lahan sisi sungai yang tengah digarap menjadi jalan baru masing-masing berada di Jalan Pangeran Jayakarta Kecamatan Medansatria, Jalan Perjuangan Bekasi Timur, dan Jalan KH Noer Alie Kalimalang, Bekasi Barat. "Kita ada rencana pembuatan jalan ke utara melalui jalan sisi selatan Pangeran Jayakarta," katanya.
Menurut dia, jalan sisi selatan itu akan membentang sepanjang 3 kilometer mulai dari simpang Jembatan Layang KH Noer Alie Summarecon hingga Jembatan Layang Kranji. "Jalan itu akan menghubungkan Kranji dengan Mekar Sari menyisiri lahan milik pengairan di wilayah setempat," katanya.
Jalan baru itu diproyeksikan mampu memecah kepadatan kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di persimpangan Kranji depan Stasiun Kranji, Pasar Kranji dan juga di depan Grand Mal Bekasi. Jalan berikutnya adalah jalan sisi Kali Baru yang meyisiri ruas Jalan Perjuangan mulai dari simpang PDAM Tirta Patriot hingga kampus Universitas Bhayangkara.
"Saat ini gambarnya sedang kita buat. Jalan alternatif itu akan mengurangi kemacetan di sekitar Jalan Perjuangan, Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Agus Salim," katanya.
Supandi mengatakan, proyek fisik pembangunan jalan sisi sungai yang saat ini sedang bergulir adalah Jalan Sisi Kalimalang di ruas Jalan KH Noer Alie. "Proyek jalan sisi Kalimalang ini telah rampung 50 persen," katanya.
Jalan tersebut membentang sepanjang 3,5 kilometer mulai dari Grand Metropolitan Mal hingga ke Pasar Sumber Artha Jalan KH Noer Alie. Namun hingga saat ini, kata dia, kondisi fisik proyek itu belum seluruhnya sesuai target yang ingin dicapai.
"Badan jalan yang kita bangun baru sampai simpang Galaxy dan masih banyak lebar jalan yang tidak sesuai sehingga perlu penyempurnaan," katanya.
Menurutnya, pemanfaatan lahan sisi sungai itu relatif memudahkan proses perizinan karena lahan yang digunakan merupakan milik pemerintah. "Ada yang milik Dirjen Pengairan dan sebagian lahan milik Pemkot Bekasi," katanya.