REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Biofarma masih menunggu hasil uji klinis isolasi virus Ebola dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelum mulai membuatnya.
"Kalau virusnya sudah diisolasi WHO kita akan ditawari," ujar Direktur Utama PT Biofarma di Jakarta.
Namun meski ebola sudah menyedot perhatian dunia, Biofarma menurutnya tak ingin memaksa untuk segara membuat vaksinnya. Karena di Indonesia sifatnya belum menjadi endemi."Kecuali ada seorang yang sengaja datang ke Indonesia membawa ebola dan menyebarkannya," katanya.
Iskandar menambahkan pengembangan vaksin Biofarma masih didasarkan pada skala prioritas kebutuhan untuk penyakit-penyakit yang ada di Indonesia. Seperti malaria, dengue dan hepatitis.
Tapi bukan berarti Biofarma tidak tanggap akan hal ini. "Ini bagian dari global security, kita selalu mempersiapkan diri untuk jaminan keamanan," tuturnya. adv