Kamis 21 Aug 2014 12:55 WIB

Disebut di Sidang Hambalang, Fahri Hamzah Dibela Anas

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Esthi Maharani
Terdakwa kasus dugaan suap Proyek Hambalang Anas Urbaningrum mengikuti sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/8).
Foto: antara
Terdakwa kasus dugaan suap Proyek Hambalang Anas Urbaningrum mengikuti sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski tengah dililit masalah karena terseret kasus Hambalang hingga harus duduk sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Anas Urbaningrum masih sempat menyampaikan komentarnya terkait Fahri Hamzah. Fahri yang disebut dalam persidangan sebelumnya diduga menerima uang dari Nazaruddin mendapat pembelaan dari Anas.

 

Anas seolah sepakat dengan pembelaan Fahri sebelumnya terkait isu ini. Menurut Anas, kasus Hambalang sama sekali tak ada kaitannya dengan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

 

“Kalau Pak Fahri itu tidak ada kaitannya,” kata Anas sebelum menjalani sidang lanjutannya di Pengadilan Tipikor Jakarta Kamis (21/8).

Sebelumnya, Yulianis mengaku mengantarkan uang atas perintah Nazaruddin ke Wisma Permai empat tahun silam. Di sana ia melihat sosok Fahri yang belum dikenalnya. “Saya baru tahu itu pak Fahri PKS setelah lihat TV, tapi dia hanya senyum saja waktu itu,” ujar Yuianis.

 

Keterangan Yulianis ini, langsung ditanggapi Fahri melalui jejaring sosial media, Twitter. Fahri mengatakan, ia sama sekali tak pernah melakuan pertemuan di tempat yang disebut bersama Nazaruddin. Dia pun mengaku heran, selama bertahun-tahun kasus Hambalang bergulir, namanya tiba-tiba disebut terlibat secara tak langsung.

 

 “Saya tidak pernah ke sana. Tidak tahu dimana dan tidak pernah saya berurusan dengan mereka. Kasus Hambalang sudah lima tahun umunya. Lalu tiba-tiba saya disebut terima uang, tiada ba bi bu,” ujar anggota Komisi III DPR RI ini Selasa lalu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement